PRODUK HALAL ITU WAJIB

PRODUK HALAL ITU WAJIB
Jl, Irigasi Rt.12 No.44 Gang Baiturrahman Gambut Kab.Banjar. Martapura Kal-Sel 70652. Ke Agenan Hub :Hp : 085345081234 PIN BB : 73E19F2B

Motivasi

Cocok untuk Leader HPAI, jangan pernah lewatkan kesempatan ngobrol dengan orang lain, nikmati, biarkan mengalir.... Anda akan tahu keberuntungan apa yg akan Anda peroleh. 

Jakarta - Anda pernah menonton film 'Serendipity' , sebuah film komedi romantis tentang penemuan cinta karena pertemuan tidak sengaja? Nah, tentang serendipity alias penemuan yang terjadi secara kebetulan saat seseorang mencari sesuatu tersebut ada penjelasan ilmiahnya lho.

Serendipity didefinisikan sebagai penemuan kesempatan atau kebetulan yang berakhir bahagia, meski terkadang membuat hidup berubah. Tanpa serendipity, banyak penemuan penting di dunia ini tidak akan dibuat. Misalnya saja mikrowave, vaksinasi, atau X-ray yang penemuannya terjadi tanpa disengaja.

Begitu juga penemuan penisilin oleh Alexander Fleming. Kala itu secara kebetulan dia melihat jamur di cawan petri membunuh bakteri di sekitarnya. Sehingga lahirlah penisilin yang merupakan antibiotik untuk melawan bakteri

Tetapi mengapa keberuntungan yang tiba-tiba terjadi pada beberapa orang dan tidak terjadi pada beberapa orang lainnya? Lalu apakah ada cara agar seseorang terus menerus mengalami serendipity, atau setidaknya mengenali dan mengambil keutungan saat peristiwa itu terjadi?

Sebuah proyek yang dilakukan University College London mencoba mencari tahu jawaban atas pertanyaan-pertanya an tersebut. Proyek yang dinamai SerenA tersebut meminta orang-orang untuk mengirimkan kisah mereka kehttp://serendipitys tories.net untuk melihat apakah ada pola serendipity berdasar pengalaman masyarakat.

Apa saja kisah yang masuk? Ada cerita seorang perempuan yang menemukan cinta dalam hidupnya setelah naik kereta yang salah. Ada pula perempuan 91 tahun yang akhirnya meraih mimpi mengendari sepeda motor setelah mengobrol dengan orang asing yang memiliki Harley-Davidson di sebuah kafe. Apakah semua cerita tersebut memiliki kesamaan?

"Dengan mencari pola, kami telah menemukan bahwa serendipity lebih dari kebetulan," kata Dr Stephann Makri, yang terlibat dalam proyek tersebut.

Sementara itu orang-orang yang diwawancara memiliki dua persamaan. Pertama, mereka menyadari bahwa kesempatan sedang dihadapkan kepada mereka. Kedua, mereka menangkap peluang yang ada dan mengambil tindakan.

"Ketika berjalan di jalan dan menabrak seseorang yang Anda tidak pernah ketemu dalam beberapa tahun, kemudian menawarkan pekerjaan atau memperkenalkan Anda dengan cinta di hidup Anda, beberapa hal mungkin terjadi," tutur Dr Makri.

Jika Anda mengalami peristiwa semacam itu, maka penting bagi Anda untuk mengenali teman lama Anda itu. Lalu berhenti dan mengobrollah sejenak dengan mereka, meskipun Anda sibuk atau akan sedikit terlambat. Selanjutnya biarkan mengalir, apakah Anda akan melanjutkan atau memutuskan obrolan itu.

Singkatnya, serendipity melibatkan unsur keberuntungan yang berada di luar kontrol seseorang, namun Anda punya kebijakan untuk melihat kesempatan dan bertindak di atasnya. Tentang hal ini, Richard Wiseman yang merupakan seorang psikolog yang menyetujuinya.

Wiseman sudah bertahun-tahun meneliti serendipity, dan akhirnya menulis buku The Luck Factor. Penelitian dilakukannya karena ingin mencari tahu bagaimana beberapa orang terlihat hampir selalu berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat pula. Wiseman menemukan bahwa tidak ada orang yang lebih beruntung, hanya saja lebih cepat untuk menemukan dan menangkap peluang.

Salah satu eksperimen yang dilakukannya adalah dengan cara meminta beberapa orang untuk membaca surat kabar lalu melaporkan ada berapa foto yang ada di surat kabar itu. Namun diam-diam dia menyisipkan pesan di surat kabar itu yang bertuliskan 'Berhenti menghitung, ada 43 foto di surat kabar ini'. Lalu apakah semua orang mendapatkan pesan itu? Ternyata tidak.

"Yang tidak beruntung tidak menemukan, sedangkan yang beruntung menemukannya, " ucap Wiseman.

Dia menjelaskan pada orang-orang yang tidak beruntung itu kecenderungannya lebih tegang ketimbang orang yang beruntung. Kecemasan yang muncul akibat ketegangan itu akhirnya membuat mereka tidak memperhatikan hal-hal yang tidak terduga.

"Akibatnya, mereka kehilangan kesempatan karena mereka terlalu fokus pada mencari sesuatu yang lain. Orang yang beruntung, di sisi lain, lebih santai dan terbuka, sehingga mereka melihat apa yang ada," terang Wiseman.

Buka Peluang Serendipity

Wiseman memberikan tips untuk membuka peluang Serendipity. Pertama, jadilah pribadi yang outgoing atau ramah kepada siapa saja. Semakin banyak orang yang berhubungan dengan Anda, maka semakin banyak peluang yang Anda miliki.

Tips lainnya, bersiaplah untuk menyimpang dari rencana. Sebab orang yang tidak beruntung benci jika harus keluar dari rutinitasnya.

Selanjutnya, jangan takut gagal. Serendipity suka pada orang-orang yang gemar melakukan hal baru dan bukannya mencemaskan kegagalan.

Berdasarkan penelitian, ketergantungan pada teknologi rupanya juga mengurangi peluang serendipity. Teknologi memang membuat hidup manusia lebih efisien, namun sekaligus juga membuat dunia seseorang menjadi sempit. Hal inilah yang menjadi musuh serendipity, meski memang ada beberapa kasus yang menjadi pengecualian.

Twitter, Facebook dan kencan online bisa mempertemukan orang secara tidak sengaja. Wiseman menuturkan ada kasus di mana seorang perempuan terlibat dalam kegiatan kencan online. Hampir setahun dia mengikuti kegiatan itu hingga akhirnya ada profil seorang pria yang menarik perhatiannya.

Dalam profilnya pria itu mengatakan bahwa dia menyukai peristiwa-peristiwa yang berbau serendipity karena membuat hidup menarik. Tertarik dengan kalimat itu, mereka pun berkenalan. Akhirnya mereka bertemu, dan yang tidak disangka pria itu hanya tinggal di rumah yang jaraknya 10 menit dari kediaman perempuan tersebut. Dan kisah cinta pun terus berlanjut. Hmm....


http://hpaindonesia.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar